Mengenal Potensi Tanaman Lemongrass dan Proses Penyulingan Minyak Atsirinya
Tanaman lemongrass yang memiliki nama latin Cymbopogon flexuosus berbeda dengan serai dapur yang memiliki nama latin Cymbopogon citratus walaupun di dunia internasional sama-sama dikenal dengan nama lemongrass. Meskipun bentuk tanamannya hampir serupa, namun lemongrass memiliki aroma lemon lebih segar serta memiliki potensi besar sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki berbagai manfaat. Dari aromaterapi hingga produk kecantikan, minyak lemongrass memiliki banyak kegunaan yang menarik perhatian industri. Di IP2SIP Laing Solok, proses panen hingga penyulingan lemongrass menjadi contoh nyata betapa tanaman ini bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Tanaman lemongrass dikenal dengan bentuknya yang khas: rumpun yang rapat dengan daun panjang, kasar, dan berwarna hijau segar. Tanaman ini memiliki aroma yang kuat, mirip dengan lemon, yang menjadi ciri khasnya. Lemongrass siap dipanen ketika berusia 5-6 bulan pada panen pertama, dan 3-4 bulan pada panen selanjutnya. Dengan tinggi mencapai 1 hingga 1,5 meter, daun lemongrass yang telah dewasa mengandung minyak atsiri dalam jumlah yang optimal, ditandai dengan aroma segar yang tercium kuat saat daun atau batangnya dipotong.
Pada kegiatan panen yang dilakukan di IP2SIP Laing Solok, daun lemongrass yang sudah siap dipanen dipotong dengan hati-hati dan kemudian diikat satu persatu untuk memudahkan pengangkutan ke tempat penyulingan. Keadaan daun yang sudah berumur ini menjadi indikator bahwa kandungan minyak atsiri dalam tanaman sudah mencapai titik optimal, siap untuk diekstraksi.
Setelah dipanen, lemongrass dibawa ke tempat penyulingan, di mana proses selanjutnya dimulai. Daun lemongrass ditimbang sesuai dengan kapasitas penyulingan yang tersedia, biasanya antara 12 hingga 25 kg. Lemongrass yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam alat penyulingan dengan cara dipadatkan agar proses penguapan minyak atsiri berjalan dengan efisien. Proses penyulingan memakan waktu sekitar 4 jam, dan selama proses ini, uap yang terbentuk akan mengalir melalui kondensor, menghasilkan minyak atsiri yang terkumpul di bagian bawah alat penyulingan.
Dari total 15 kg lemongrass yang disuling, dihasilkan sekitar 50 ml minyak atsiri. Minyak lemongrass yang dihasilkan memiliki aroma segar yang kuat dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti aromaterapi, relaksasi, hingga produk kecantikan. Selain itu, minyak lemongrass juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, lotion, hingga produk pengusir serangga. Di pasaran, harga minyak lemongrass bisa mencapai 350 ribu rupiah per kilogram, yang menunjukkan potensi ekonomi yang cukup besar dari hasil penyulingan ini.